Dasar Servis HP
Servis HP adalah memperbaiki HP yang rusak, baik
kerusakan itu pada hardware (perangkat keras) HP, ataupun pada software.
Kerusakan pada hardware biasanya karena terbentur, usia HP yang sudah lama,
atau terkena air. Sedangkan kerusakan pada software biasanya karena terkena
virus dan lupa kata sandi / pola. Sekarang ini penggunaan HP sudah menjamur,
bahkan anak balitapun sudah dipegangi HP oleh para orang tua. Sebenarnya hal
ini merugikan bagi orang tua dalam segi financial karena HP akan cepat rusak
jika yang memakai adalah anak kecil yang belum mengerti, selain itu juga
merugikan pada perkembangan otak si anak dan mengganggu perkembangan mentalnya.
OK kita lanjut ke topic, karena perkembangan pemakai HP yang semakin banyak,
jasa servis HP sangat dibutuhkan, karena smartphone rawan mengalami kerusakan
baik langsung atau tidak langsung oleh pengguna. Maka dari itu bisnis ini
sangatlah menggiurkan untuk menambah penghasilan kita. Sebelum mempelajari
sesuatu lebih jauh alangkah baiknya jika kita mempelajari dasar-dasarnya
terlebih dahulu.
Sebelumnya kita harus mengetahui peralatan-peralatan
Hp terlebih dahulu, diantaranya ada :
1.
Soldering Iron
2.
Soldering
Station
3.
PCB Holder / PCB
Stand
4.
Solder Wire
5.
Thinner or PCB
Cleaner
6.
Jumper Wire
7.
Blade Cutter
8.
Point Cutter
9.
Nose Cutter
10.
Precision
Screwdriver
11.
Tweezers
12.
Brush
13.
Multimeter
14.
Hot air blower
15.
Battery booster
16.
Ultrasonic
Cleaner
17.
BGA Kit
18.
Magnifying Lamp
19.
Mobile Opener
20.
DC Power Supply
21.
Liquid Flux
22.
Paste Flux
23.
Solder Paste
24.
Cleaning sponge
25.
Desoldering wire
26.
Screwdriver kit
27.
IRDA or infrared
workstation
28.
LCD tester
29.
Microscope
30.
Test JIG box
31.
Wrist strap
32.
Antistatic hand
gloves
33.
Antictatic mat
34.
Smoke absorber
35.
Battery tester
Peralatan yang sering digunakan dalam service
handphone adalah DC power supply, alat ini biasa digunakan untuk mendeteksi
kerusakan handphone, bisa juga sebagai pengganti battery atau untuk mengisi
baterai. Pada setiap HP akan berbeda dalam arus amperenya.
Berikut cara penggunaan power supply :
1.
Hidupkan power
supply dan posisikan jarum pada voltase 3,6 – 4.0 volt.
2.
Kabel merah pada
positif dan kabel hitam pada negative
3.
Kabel biru/hijau
pada Btemp (baterai temperature)
4.
Kabel kuning
pada BSI (baterai system informasi)
5.
Pasangkan kabel
merah pada conector baterai positif ponsel.
6.
Kabel hitam pada
negative conector phonsel
7.
Lalu tekan swit
on pada phonsel
8.
Perhatikan jarum
ampere pada kolom ampere DC, power supply, berapa yang dihasilkannya.
9.
Melalui kolom
ampere ini kerusakan dapat dianalisa apakah kerusakan karena hardware atau
software.
10. Jika
Ø Power on gagal sewaktu sakelar ditekan dan
dihasilkan short lampu pada power supply warna, jarum vol jatuh ke titik nol :
berarti terjadi short pada komponen yang berhubungan langsung dengan v batt.
Ø Saat Saklar ditekan jarum ampere pada power supply
tidak bereaksi, sewaktu kabel positif dibalik terjadi short : terjadi kerusakan
pada power on, putus jalur pada saklar on, kerusakan pada ic power.
Ø Saklar ditekan jarum ampere menunjukkan 0 sampai 2.0
– 5.0 MA dan stabil disitu : bisa kerusakan pada software/ic memory/ic rf/ic
cpu
Ø Saklar on ditekan jarum pada power supply
menunjukkan 50 MA – 100 MA dan stabil disitu : terjadi kebocoran arus yang
dapat diakibatkan karena adanya cairan/short pada komponen langsung vbatt.
Ø Saklar ditekan jarum ampere naik menunjukkan tidak
stabil lalu kembali ke nol (0 A) : bersihkan RTC seperti IC cristal dan cpu,
gejala ini biasa terjadi pada nokia dan biasanya terjadi hambatan arus pada
system clock (RTC)
b.
analisa dengan menggunakan DC power supply
-
posisi voltase 3,6 V dengan batas toleransi 3,5 sampai 4 V, agar tidak merusak
hp jika terlalu tinggi dan eror software jika terlalu rendah.
*
jika A menunjukkan 0,01 maka periksa IC ccont
*
jika A menunjukkan 0,02 maka periksa IC ccont
*
jika A menunjukkan 0,03 maka periksa software
*
jika A menunjukkan 0,04 maka periksa IC hagar
*
Jika A langsung naik sebelum swit on/off ditekan maka periksa IC ccont
*
jika A menunjukkan angka diatas 0,13 maka periksa software
*
jika A tidak ada respone sama sekali, balik probe conector, jika short periksa
IC ccont
*
jika A tidak menunjukkan apa-apa setelah di bolak-balik, maka anda bisa
memeriksa pada jalur baterai (+) serta jalur saklar swit on/off.
c.
hal-hal yang brhubungan langsung dengan vbatt
*
IC PA
*
IC charging
*
kapasitor
*
regulator
*
diode
*
ic ui
*
buzzer
*
ic power
Penggunaan
Solder Uap
Solder
uap berguna untuk mengangkat, memasang, mencetak dan mensolder ulang komponen,
baik SMD (kelabang). BGA (bola-bola timah) maupun komponen-komponen kecil
lainnya. Proses mensolder ulang atau memanasi kaki IC adalah untuk memperbaiki
kaki-kaki IC yang mungkin kurang melekat pada PWB (Print Wired Board) dan bukan
untuk memperbaiki IC yang rusak. Suhu dan tekanan udara pada solder uap harus
diperhatikan agar tidak merusak PWB phonsel, dalam penggunaan solder uap harus
kuat dan tegak lurus pada komponen yang akan dikerjakan, untuk IC BGA arah
hembusan angin harus tegal lurus pada komponen yang akan dikerjakan, untuk IC
BGA arah hembusan angin harus tegak lurus dan tidak boleh miring kecuali dalam
proses pengeringan cairan, karena akan mengakibatkan bola-bola timah yang
terletak pada bawah IC dapat menyatu dan mengakibatkan korslet sehingga harus mengangkatnya.
Gunakan cairan flux atau siongka cair untuk mempercepat cairnya timah dan
mencegah kerusakan IC. Cairan ini diletakkan pada bagian atas IC atau kedalam
celah IC. Lama proses blower juga berfariasi berdasarkan pengaturan panas yang
digunakan dan material komponennya, jika pada IC biasanya 3-7 detik sedangkan
pada komponen plastic 10-20 detik dengan temperature panas yang dikurangi.
Pengaturan
solder uap
Kondisi
suhu-C tekanan udara
a. Menghilangkan cairan (mengeringkan) 100-200 8
b. Memanaskan / mencairkan timah dari posisi atas
350-400 3
c. Memanaskan / mencairkan timah dari posisi bawah
350-400 3
d. Mengangkat dan memasang komponen 350-400 3
e. Mengangkat fleksibel dari PWB 250-300 3
f. Mengangkat komponen plastic 250-275 3
g. Mencetak kaki IC 350-400 3
a. Mencetak kaki BGA
Mencetak kaki IC BGA (IC berkaki bola-bola timah)
1.
Persiapkan alat
cetak IC BGA, timah paste, solasi kertas, pisau cutter, solder uap, pincet dan
cairan IPA
2.
Lekatkan bagian
bawah IC yang ingin di cetak kaki-kakinya, ke alat cetak IC, pastikan semua
kaki IC sesuai dengan lubang-lubang alat pencetak IC, rekatkan dengan solasi
agar kedudukan tidak berubah, masukkan timah paste ke dalam lubang-lubang kecil
pada alat cetak IC tepat diatas IC yang akan dicetak ulang dengan merata,
panaskan IC hingga timah paste tadi berubah mengkilap seperti timah bola,
3.
Tunggu beberapa
saat
4.
Cabut IC dari
cetakkan IC BGA dan bersihkan dengan cairan IPA
b. Melepaskan IC BGA pada PWB phonsel
Langkah-langkah melepaskan IC BGA
1.
Oleskan cairan
flux diatas IC
2.
Siapkan pinset
untuk mengangkat IC
3.
Panaskan IC
kira-kira 1,5 cm diatas IC
4.
Goyangkan IC
dengan pincet, untuk memastikan apakah timah pada kaki IC sudah mencair
5.
Jika IC sudah
bergerak, angkat angkat IC dengan pincet
6.
Bersihkan PWB
dari sisa timah yang tertinggal dengan solder biasa.
Beda
pcb HP dan Elektnic Biasa
Seperti
apa PWB Ponsel dan apa perbedaannya dengan PCB elektronika umumnya?
PWB
singkatan dari “printed wired board”, PWB merupakan papan yang terbuat dari
fiber glass yang didalamnya terdapat kawat penghantar untuk menghubungkan
sekian banyak komponen yang akan dijadikan suatu rangkaian yang di
intergrasikan dalam satu modul. PWB dan PCB hampir sama fungsi dan jenisnya,
PCB singkatan dari “Printed Circuit Board”, PCB biasanya hanya mempunyai 1
sampai dua lapisan jalur yang ditempatkan pada permukaan depan dan belakang.
Berbeda dengan PWB ponsel yang mempunyai banyak lapisan jalur, bahkan bisa
lebih dari 8 lapisan jalur yang disusun sedemikian rupa. Tentunya dapat anda
bayangkan suatu mesin ponsel dengan begitu banyaknya komponen bahkan sangat
kecil ukurannya harus terhubung antara satu komponen dengan yang lainnya
dijadikan satu rangkaian yang terintergrasi dalam satu modul, padahal PWB
Ponsel sangat kecil dan dibatasi ukurannya. Agar ukuran ponsel tidak menjadi
besar, dibutuhkan jalur yang bukan hanya 1-2 lapisan melainkan sampai 8 lapisan
bahkan lebih, agar jalur-jalur tersebut tidak membutuhkan lahan (area) yang
sangat luas.
Kerusakan
PWB
1.
Korosi sering menjadi penyebab utama dari kerusakan PWB, jalur-jalur PWB sangat
kecil dan tipis, akibat korosi jalur menjadi terbutus,
2.
Konsleting, hubung singkat secara elektronis bisa mengakibatkan jalur putus,
sama halnya dengan sebuah sikring, bila arus listrik yang melewati kawat/jalur
melebihi dari kapasitasnya maka jalur tersebut akan terbakar bahkan putus,
3.
Benturan keras sering kali terjadi akibat ponsel jatuh atau terlempar keras
bisa mengakibatkan PWB menjadi bengkok, jalur-jalur yang terdapat di lapisan
tengah sangat rentan sekali terhadap tekukan,
4.
Ceroboh atau kesalahan dalam melakukan penyolderan yang mengakibatkan
terminal-terminal jalur terputus,
5.
Penggunaan Solder atau Hotair terlalu panas atau melebihi batas suhu yang
dianjurkan.
cara
melakukan pengukuran
Menggunakan
Multitester sebagai Volt Meter
1.
Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling
kanan (V/Ohm).
2.
Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yg
berkapasitas 3,7V.
3.
Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC
Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb
(Terdapat Polaritas + dan -)
AC
Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya
yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih
yg DC Volt --
Setelah
dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV
artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt
2V
artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
20V
artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
200V
artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V
750V
artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V
Gunakan
skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V.
Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika
menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala)
Jika
menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat mis terbaca :
3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika
menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4 volt
(Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah
object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka lakukan
pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan kabel hitam ke
negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.
Jika
kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan
hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum akan mentok
kekiri.
NB
: jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya
akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Menggunakan
Multitester sebagai Volt Meter
1.
Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)
2.
Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter
200
artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K
artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
20
K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K
artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M
artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega
Ohm)
Bila
tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya
skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika
hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Jika
hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.
Contoh
pembacaan hasil :
Pd
skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K Ohm
Pd
skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378 K Ohm
alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd
skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K,maka
naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yg
terukur adalah sebesar 38,78 KOhm
Pada
pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu
skala ke 750 V.
Colok
kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik boleh. Namun
hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil
yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.
Jika
memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala
200 Volt tsb.
Menggunakan
Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator
(Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael
Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga
saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada
tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat
untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.
Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu
pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis
condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
·
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan
negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang
kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
·
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah,
tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk
bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau
kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Lambang
kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan
kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang
lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan
salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada
masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya
yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf ©.
Satuan
dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF),
jadi 1 µF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan
sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan
yang banyak digunakan adalah:
·
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
·
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
·
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
·
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
·
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah
pengukuran :
1.
Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2.
maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad
atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko
Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan
Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1.
Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester Merah
dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi pertanda jalur OK.
Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2.
Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki P7
ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki Switch ON
Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika bunyi maka
pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak
pengukurannya. Jika sdh, dipastikan jalur putus dan harus di jumper.
Menggunakan
Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian
1.
Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih
lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya
akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu
kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan ke kabel merah &
kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya
nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.
Atau
mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub sekring pd PCB.
Lalu ukur hasilnya.
Mengukur
Batere Lithium Original atau Palsu.
1.
Kabel Merah tetap di 20A, kbl hitam di GND.
2.
Skala tetap di 20A
3.
Tempel kabel Merah di + batere
4.
Tempel kbl hitam di - batere
5.
lihat hasil yg muncul :
Jika
secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere
Lithium asli.
Jika
hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu,
dan cept2 cabut kbl dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena
didalamya tdk ada rangkaian IC Pengontrolnya.
Untuk
Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya
sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan
Batere Lithium palsu. Yg tdk ada rangkaian IC pengontrolnya. Sehingga saat
batere Penuh. Sensor BTEMP tdk bekerja. Maka batere yg telah penuh tsb akan
terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dpt mengakibatkan
kerusakanpada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung da dpt
meledak.
Oleh
karen itu gunakan selalu batere yg asli Lithium yg mengandung IC Pengontrol
short Circuit didalamnya.
Cek
Komponent dengan Multitester
1.IC
PA (POWER AMPLIFIER)IC PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk
memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1,
caranya:
Letakkan
kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel
hitam (-) AVO pada konetor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan
kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif
baterai, jarum akan diam ( takbergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif
baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas
maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau
putus.
2.IC
POWER SUPPLY
Atur
kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai
PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung dengan
arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai
ke IC PS baik.
3.IC
CHARGER
Atur
kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik
kekonektor chager di ponsel.Lalu latakkan kabel merah (+) AVO pada konektor
positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan
menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada baterai, berarti IC
CHARGER dalam keadan baik.
4.IC
INTERFACE
Atur
kalibrasi pada X1, letakka kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai,
dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC
INTERFACE dalam kondisi baik.
5.VIBRATOR
Atur
kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan
kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila jaru bergerak berarti
jalur positif vibrator dalam keadaan baik.
6.BUZZER
Atur
kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai dan
kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer
akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.
7.LAMPU
LED
Atur
kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan
kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu menyala berarti jalur lampu
dalam keadaan baik.
8.ELCO
Atur
kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai,
dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif
baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.
9.CARA
MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER
A.
Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER
(x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.
B.
Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC
Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri arus.
10.
MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK
Atur
kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan
kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan bergerak berarti fuse dalam
keadaan baik.
1.IC
PA (POWER AMPLIFIER)
Untuk
memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1,
caranya:
Letakkan
kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel
hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan
kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif
baterai, jarum akan diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif
baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas
maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau
putus.
==================================================
========================
4.IC
INTERFACE
Atur
kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai,
dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC
INTERFACE dalam kondisi baik.
==================================================
========================
Qo
bisa seperti tersebut diatas ya Bos ???
utk
No-1
Sepengetahuan
Sy, pada ponsel umumnya terdapat capasitor nonpolar atau polar yg terhubung ke
kaki (+) & (-) connector batere sehinga jika kita menghubungkan kabel AVO
Meter ke kaki2x connector tsb secara langsung akan mengukur resistansi
capasitor (yang dengan rumus elektronika akan diperoleh nilai kapasitansi dalam
satuan farad).
Maka
menurut saya hal diatas kurang tepat digunakan untuk mengukur/memeriksa
baik-tidaknya jalur ke IC PA
utk
No.4
IC
interface disini maksudnya IC yg mana yach ? Maksudnya IC User Interface gitu ?
Menurut
Sy hal yg diuraikan pd No.4 diatas juga kurang tepat, karena sepengetahuan saya
pada ponsel terdapat beberapa (banyak) komponen yg saling berhubungan pada I/O
& ke IC User Inteface yg membentuk suatu rangkaian elektronik.
AFTER
ALL ...
utk
singkatnya, secara umum mengenai pemeriksaan IC perlu kita garis bawahi disini,
bahwa:
IC
(Integrated Circuit) itu merupakan suatu rangkaian terpadu yg didalamnya
terdapat banyak komponen2x sehingga sulit di ukur secara akurat oleh
multitester (melalui pengukuran nilai resistansi) untuk memeriksa kondisinya
masih baik atau 'nggak.
Selanjutnya
utk pemeriksaan jalur ke komponen2x : Buzzer,speaker, Vibrator, Mic, Fuse,DST
kita harus paham&mengerti schematic diagram pada ponsel yg kita periksa sehingga
pemeriksaan jalur yang dilakukan lebih cermat & akurat (tidak mengukur
komponen yang lain)
Sedangkan
utk memeriksa baik-tidaknya komponen2x tsb (berdasarkan acuan nilai resistansi
komponen), sebaiknya kita menghubungkan secara langsung kabel AVO meter ke
kaki2x komponen sehingga hasil pengukuran resistansi yg diperoleh lebih cermat
& akurat, dan akan jauh lebih baik jika pada saat pengukuran dilakukan,
komponen2x tersebut dilepas dari papan rangkaian agar tidak terpengaruh
resistansi komponen lain yang terhubung pada rangkaian.
Demikian
tanggapan saya agar konsep kerja pemeriksaan komponen elektronika dengan
Multimeter (AVO Meter) melalui pengukuran Nilai Resistansi, Arus dan Tegangan
menjadi tidak salah kaprah.
Mendeteksi
arus short/konslet pada hp bb5
Untuk
ponsel bb5 new semisal 3110c dll yg menggunakan IC RF AHNE, menggunakan
Processor RAPGSM v1.1 bukan RAP3G.
RAPGSmv1.1
ini termasuk dlm CMOS Processor (MOSFET) yg merupakan
rangkaian
kombinasi Field Effect Transistor Vdd(Drain) sbg teg.
Positifnya
dan Vss(source) sbg negatif.
Pada
RAPGSM ini membutuhkan 2 jenis tegangan kerja sbb:
Tegangan
Microprocessor VCore=1,4V
Tegangan
Data Signal Processor VIO=1,8V
Pada
RAPGSM ini terdapat 19 kaki yg memperoleh tegangan Positif Vddcore
1,4V(drain)
dari TAHVO, dan 19 kaki tegangan negatif VssCore(source) ke
Ground.
Serta
11 kaki yg memperoleh tegangan VddIO 1,8V.
Nah
dari hampir lima puluh kaki tegangan input (Vdd/Vss) untuk RAP tsb,
sering
mengalami masalah short pada kaki2nya. Oleh karena itu
kemungkinan
terbesar disebabkan oleh RAPGSM ini.
Namun
bila
mau
melakukan pengukuran lebih teliti short atau tidaknya pada RAPGSM
ini
sulit bila dilakukan dengan cara suntik tegangan dan Heat feeling
(Meraba
yg panas). Atau disebut inject tegangan (Memberi teg. kerja yg
sesuai,
langsung dari Power Supply, bukan lagi dari IC Regulator
RETU&
TAHVO tsb, dan melihat reaksi konsumsi arus pd Power Supply).
Mengapa?
Dikarenakan dalam modul IC RAPGSM pada input Vdd/Vss terdapat
Protection
Diode sbg Switching saat shorting. Sehingga pada RAP yg
short
sendiripun tdk dirasakan panas, namun panas terjadi pada
Regulator
yg memberikan tegangan(RETU/TAHVO). Sehingga bisa terjadi
salah
deteksi, panas di RETU bukan berarti RETU yg short.
Adapun
cara eliminasi untuk mengetahui komponen mana yg short sbb:
(cara
Eliminasi adalah memutus tegangan terhadap salah satu komponen yg
dicurigai,
lalu membandingkan arusnya kembali pada Power Supply.)
1.
Eliminasi TAHVO
Cabut
L2302, jika dicabut maka VCORE akan hilang. Cek kembali. Apakah
kondisi
msh sama? jika ya pertanda tdk ada masalah dgn VCore utk RAP.
Jika
panas sdh normal, 100% masalah dari RAPGSM (bagian Microprocessor nya).
Cabut
L2301&L2306, jika dicabut input TAHVO dari VBat akan putus,
Rangkain
Charging tdk bekerja. Cek kembali. Kondisi masih sama? jika ya
pertanda
tdk ada masalah dgn TAHVO. Jika panas sdh normal, masalah dari
TAHVO.
2.
Eliminasi PA
Cabut
Z7520, maka teg. VBAT ke PA akan putus. Cek kembali. Jika konsumsi arus menjadi
normal, maka 100% masalah pada PA.
3.
Eliminasi IC RF (AHNE)
Cabut
L7502, teg. VBAT ke AHNE akan putus, jika konsumsi arus menjadi
normal,
maka 100% masalah pada AHNE. Jika arus tetap tinggi, masalah
bukan
pada AHNE, pasang kembali L7502.
4.
Eliminasi Bluetooth IC
Cabut
L6077, maka teg. VBAT ke BT IC akan putus, jika arus menjadi normal, maka IC BT
bermasalah.
5.
Eliminasi Camera IC & Regulator
Cabut
L3303, jika arus menjadi normal, maka masalah di Camera atau Camera IC(D3300),
Jika
arus masih tinggi, cabut L3304, arus menjadi normal, maka 100% masalah di
Regulator Camera(N3300)
Camera
IC sering pula bermasalah short.
Untuk
Bagian DSP dari RAPGSM yg mendapatkan teg. VIO. Cara Eliminasi
dengan
mengangkat RAPGSM. kemudian melihat kembali reaksi arus pd PS,
atau
meraba apakah RETU masih panas. Jika sdh normal, maka pertanda
RAPGSM
bermasalah. Jika RETU msh panas/PS arusnya masih tinggi,
pertanda
masalah bukan dari RAPGSM.
Sedangkan
short pada
RAPGSM
ada dua kemungkinan bisa dari kaki2 BGAnya yg menimbulkan short,
bisa
pula dari modul RAPGSM itu sendiri.
Jika
kaki2 BGA yg bermasalah, bisa diangkat cetak (Reball)
Namun
jika setelah diReball, arus kembali melonjak, RETU Panas. Maka pertanda RAPGSM
sdh rusak.
Sedangkan
Shorting pada ponsel, ada 3 kategori:
1.
Langsung short begitu pasang Batt/PS. (Arus pada PS langsung melonjak)
2.
Short setelah menekan Switch on/off. (arus PS naik setelah menekan on/off)
3.
Short saat melakukan panggilan/Transmit. (ARus naik tinggi saat melakukan
calling)
Kondisi
1, paling mudah menebaknya. Periksa & Eliminasi komponen yg
langsung
mendapatkan tegangan dari VBatt. Spt PA, RETU, TAHVO, RF IC,
BT
IC, dsb..
Kondisi
2. Agak sulit pendeteksiannya. Periksa
&
Eliminasi komponen yg mendapatkan tegangan dari
Regulator(RETU,TAHVO,Camera
Regulator,LED Regulator, dll)
Kondisi
3. Umumnya kerusakan dari PA.. Karena PA bekerja saat Call in/Out.
KAMUS
HANDPHONE
(
Singkatan dan Fungsi )
DIAGRAM
BLOCK = Diagram Kotak
Diagram
berupa gabungan sejumlah block (kotak) bersama-sama untuk membentuk sistem an
lengkap, dengan melukiskan bagian-bagian/komponen-komponen, hubungan-hubungan
rangkaian, cara kerja dan sebagainya. Diagram block berfungsi untuk menganalisa
fungs rangkaian elektronik dengan mengambil prinsip dasar ‘membaca’ diagram,
sehingga kita lebih mudah memahami rangkaian yang rumit, sebagaimana fungsi
diagram-diagram lain.
NMP
= Nokia Mobile Products
BATTERY
CHARGER = Guna Charger Battery untuk jalan aliran listrik dari adaptor ke
Baterry.
DUPLEXER
: Berguna untuk RX (Menerima sinyal) dan untuk TX ( Mengirimkan sinyal).
PA
= (Power Amplifier)
Amplifier
atau penguat kadang juga disebut versteker. Suatu peralatan (sirkit) yang
diberi catu daya DC yang berfungsi untuk memperkuat daya, dari daya gelombang
lemah menjadi daya gelombang yang kuat atau ang lebih kuat atau hal mana
masukan tegangan, arus, atau dayanya, dibuat menjadi lebih kuat amplitudo
keluarnya.
C
CONT = sebagai tempat pengatur tegangan aliran listrik ke semua komponen -
komponen.
COBBA
= Guna sebagai penterjemah signal analog menjadi digital.
HAGAR
= Sebagai tempat perubahan lebar frekuensi.
BANDWIDTH
= (Lebar jalur)
Dalam
sistem radio pemancar adalah daerah frekuensi di mana tegangan sinyalnya boleh
kurang dari nilai maksimum yang ditentukan atau keseluruhan dari jalur yang
dirambati oleh sinyal yang mengandung modulasi.
CRYSTAL
= Guna untuk menstabilkan tegangan listrik.
FLASH
= Guna sebagai penterjemah bahasa.
SRAM
= Guna sebagai tempat penyimpanan data sementara.
LCD
= ( Liquid Cristal Display ) Menampilkan status
MICROPHONE
= menerima suara ( analog ) penelepon.
SIM
= Guna Sebagai tempat kartu Sim
PCB
= ( Printed Circuit Board ) Papan yang berguna sebagai tempat komponen-komponen
( Ic, Pa, Lcd ).
E
EPROM = guna sebagai tempat data permanen.
LED
= Lampu.
VCTCX0
= Tempat pengiriman aliran listrik ke semua komponen-komponen.
BUZZER
= Tempat mengeluarkan nada dering.
VIBRATOR
= Alat untuk mengeluarkan nada Getar.
Komentar
Posting Komentar